Bandar LampungHomeLampung

Air Limbah TPA Bakung Keluarkan Bau Busuk

×

Air Limbah TPA Bakung Keluarkan Bau Busuk

Sebarkan artikel ini

GAWAI.CO.ID – Warga Tulung Buyut yang berada di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Bakung mengeluhkan Irigasi yang kecil membuat warga sering terdampak banjir pada saat musin hujan dan berbau busuk akibat air limbah yang berasal dari limbah sampah dan limbah tinja.

Berdasarkan pantauan di lokasi terlihat irigasi aliran air yang berada di TPA Bakung berukuran kecil dan tersumbat oleh tanah dan batu, sehingga menurut keterangan warga sekitar apabila memasuki musim hujan sering terjadi banjir di rumah-rumah warga sekitar dan berbau busuk.

Beberapa warga sekitar yang sedang berkumpul yaitu Pak Sali, Ibu Marni, Ibu Muhayah dan Pak Umar, mengungkapkan ke kesalan mereka ketika di wawancarai oleh media ini, tentang bermacam-macam musibah dan ketidak nyamanan warga sekitar akibat TPA Bakung tersebut.

“Iya lah sering, pokoknya kalo udh ujan besar kesini aja lah kalo gak percaya,kalo ujan kan air dari sana turun, dan sampai seminggu belum kering ngalir terus, masuk kesini, ya air nya bau, bau t*i, buat makan juga kurang nafsu, orang kalau lewat kena kaki kalau gak di cuci tidak hilang baunya,” ujar mereka beramai-ramai, Minggu (12/10).

Mereka juga menjelaskan bahwasanya tidak jarang juga sampah-sampah yang berada di TPA Bakung tersebut ikut terhanyut masuk ke rumah-rumah warga sekitar.

“Sampah yang dari atas itu ngikut juga kalau hujan keseret air, jadi kalau sudah selesai banjir kami warga pada nyapuin sampah-sampah itu terus di bakar,” kata Sali.

Warga sekitar menjelaskan untuk air minum dan keperluan sehari-hari bersal dari PDAM dan terkadang membeli air galon untuk keperluan sehari-hari.

“Untuk air kami dari PAM, Alhamdulillah gak kecampur dengan air kotor itu, ya kadang juga beli air galon, cuman kalau air bor udah banyak tutup, itu kalau ujan nya besar kata yang punya bor udah beda airnya udah gak bisa di pakek lagi,” jelasnya.

Warga sekitar mengaku bahwa Walikota saat ini berbeda dengan kepemimpinan Walikota sebelumnya yang mana pada saat itu jalan dan kebersihan itu selalu di perhatikan sehingga membuat warga aman dan nyaman.

“Kami mah susah mau di dengarkan kalau orang kecil mah, apa lagi sekarang walikotanya perempuan, walah udah , masa bodok amat mau acak-acakan mau apa, walikota nya kalo pak Herman bagus loh, jalan di benerin, setiap setengah bulan di bersihin, jadi sirong nya lancar ya teh ya,” kata Marni.

Lebih lanjut Ibu Muhayah mengatakan, apa bila banjir telah surut, ribuan hingga jutaan lalat mengerupungi setiap rumah-rumah warga.

“Lalet edan dek, berjuta-juta di dalem rumah penuh, itu kalau kopi gak di tutup pasti penuh sama lalat, kalu sekarang mah sudah mendingan, kalau kemarin-kemarin tuh yang masih banyak,” ungkap Muhayah.

Warga serkitar berharap kepada Pemerintah Kota Bandar Lampung agar lebih memperhatikan lagi kehidupan warga yang tinggal di sekitar TPA Bakung, dengan memperbaiki irigasi yang kecil itu untuk di perbesar agar aliran air limbah tersebut pada saat musim hujan tidak masuk ke rumah-rumah warga sekitar.

“Harapannya sih siring di perbaiki, jalan yang rusak di perbaiki, dan itu yang bawa mobil-mobilnya juga harus di perbaiki jangan asal-asalan buang sampahnya, bukannya siring itu belum pernah di perbaiki, sempet dulu itu di perbaiki, tetapi itu juga karena warga sekitar memaksa memberhentikan mobil-mobil yang beroperasi, baru di perbaiki, eh diperbaiki tapi asal asalan cuma di kerok-kerok aja udh itu di tinggalin, kan percumah pasir sama batu-batu itu nyumbat lagi,” tandasnya. (*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *