GAWAI.CO.ID – Kritik tajam terhadap pengelolaan pasar yang semrawut dan banyak pungli, Dinas Perdagangan Kota Bandar Lampung, dinilai tidak becus bekerja.
Kemacetan disepanjang jalan Imam Bonjol arah pasar lebak budi dan smap tidak terelakan, karena para pedagang kembali berjualan di badan jalan. Dampak pedagang berjualan dibadan jalan menyebabkan arus lalu lintas terhambat dan merugikan masyarakat.
Ketika Tim Investigasi mencoba mencari informasi, mengapa banyak pedagang kembali berjualan dibadan jalan, kata salah satu pedagang sayur berinisial MP, perempuan paruh baya tersebut mengungkapkan,
“kalau didalam pak banyak pungli dan harga sewa kios makin hari makin naik, saya dagang sayur loh pak, mana sanggup saya bayar”. hal ini juga terjadi dipasar tugu dan pasar-pasar lain.
Menyikapi persoalan tersebut, Pembina Forum Lintas Lembaga Lampung Noperwan AB, menyampaikan kekecewaannya terhadap pengelolaan pasar yang tidak profesional, membuktikan kurangnya pengawasan dari Kadis Perdagangan Kota Bandar Lampung Erwin, S.H., M.H.Menurut Noperwan seharusnya Kadis Perdagangan jangan hanya menerima laporan dari bawah saja, tapi turun jangan malas ongkang-ongkang kaki, sehingga tidak tahu.
“Akar masalah dibawah,” kata Noperwan.
Senada dengan Noperwan AB, Ketum Himatra Taufik Hidayatullah juga menilai, Walikota harus mengevaluasi kinerja kadis perdagangan Kota, ini sudah merusak Citra Walikota Bandar Lampung.
“Percuma kinerja Walikota sudah menertibkan para pedagang, namun sekarang kembali kebadan jalan, karena lemahnya kontrol kadis perdagangan Kota Bandar Lampung,” Ujar Taufik
